Langsung ke konten utama

Tahapan penanggulangan disiplin kelas


TUGAS 12
KESIMPULAN HASIL  KELOMPOK 9
MENAJEMEN KELAS DI SD
Tahapan penanggulangan disiplin kelas

Description: J:\index.jpg

Oleh :
Reni Amrita
1620197

DOSEN PEMBIMBING:
Yessi Rifmasari, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ADZKIA PADANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Rumusan Masalah
Dalam penyelengaraan disiplin kelas terkadang terjadi permasalahan atau pelangaran disiplin. Penyebab pelanggaran dsiplin kelas itu sangat unik, bersifat sangat pribadi, kompleks dan kadang-kadang mempunyai latar belakang yang mendalam lain dari pada sebab-sebab yang nampak. Ketidak teraturan atau pelanggaran disiplin selama proses belajar mengajar dapat disebabkan juga oleh masalah yang ditimbulkan oleh para peserta didik namun ada pula yang disebabkan oleh masalah umum.
Disiplin kelas perlu terpelihara dengan sebaik baiknya. Cara pemeliharaan disiplin kelas tersebut dengan menanggulangi masalah-masalah atau pelanggaran yang muncul seiring penyelenggraan disiplin kelas. Dalam praktek penyelenggaraan penanggulangan pelanggaran disiplin kelas tersebut pendidik tidak boleh sembarangan menerapkan cara untuk menanggulangi masalah-masalah pelanggaran disiplin kelas. Kesalahan dalam penanggulangan pelanggaran disiplin akan berpengaruh negatif terhadap keadaan kelas. Kesalahan dalam penanggulangan pelanggaran disiplin akan memperburuk keadaan bukannya memperbaiki pelanggraan disiplin yang telah terjadi. Oleh kareana itu, pendidik perlu menerapkan cara penanggulangan pelanggaran disiplin kelas dengan penuh hati-hati, demokratis serta edukatif.

A.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian tindakan prefentif?
2.      Bagaimana tindakan kuratif?

B.     Tujuan Masalah
1.      Memahami tindakan prefentif
2.      Mengetahui tindakan kuratif
Tahapan penanggulangan disiplin kelas

A.    Tindakan prefentif
Tindakan preventif merupakan salah satu upaya pengendalian sosial. Tindakan preventif sendiri mempunyai pengertian upaya pencegahan sebelum konflik sosial terjadi .Tindakan Preventif dalam Pengelolaan Kelas, Menurut J.J Hasibuan, yang dimaksud dengan tindakan preventif dalam pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dengan tujuan untuk mencegah timbulnya perilaku yang mengganggu kegiatan belajar.
Tindakan preventif (pencegahan) dilakukan manusia, baik secara pribadi maupun berkelompok untuk melindungi diri mereka dari hal buruk yang mungkin terjadi. Karena tujuannya mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang tak diinginkan, maka umumnya tindakan preventif biayanya lebih murah ketimbang biaya penanggulangan atau mengurangi dampak dari suatu peristiwa buruk yang sudah terjadi. Kata preventif banyak digunakan dalam banyak bidang, misalnya bidang sosial dan kesehatan. Namun, pada dasarnya memiliki arti yang sama, yaitu upaya atau tindakan pencegahan.
Mengacu pada pengertian preventif, ada banyak sekali contoh kasus tindakan preventif yang dilakukan manusia, baik secara individu maupun kelompok. Berikut ini adalah beberapa contoh usaha preventif tersebut:
1)      Tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, ini merupakan tindakan preventif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat, misalnya melalui penyuluhan, mengadakan kegiatan bermanfaat, dan lain-lain.
2)      Usaha preventif untuk mencegah kerusakan gigi dengan cara membersihkan gigi secara teratur dan mengurangi asupan makanan yang bisa merusak gigi.
3)      Tindakan orang tua membatasi anaknya yang di bawah umur dalam menggunakan gadget, merupakan tindakan preventif agar si anak tidak kecanduan bermain gadget.
4)      Mencegah terjadinya banjir dengan melakukan pembersihan saluran air dan membuat sampah pada tempatnya.
5)      Imunisasi terhadap bayi, anak balita, dan ibu hamil untuk mencegah terjadinya anomali penyakit berbahaya.
6)      Berkendara dengan hati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Sadar atau tidak, umumnya manusia sering melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk di masa mendatang. Tindakan preventif dilakukan karena kita menyadari dan mengetahui akan adanya potensi terjadinya sesuatu bila tidak diantisipasi.

B.     Tindakan kuratif
Tindakan kuratif adalah tindakan ini diambil setelah terjadinya tindak
penyimpangan sosial. Seperti: Mengidentifiksi masalah, Menganalisis masalah, Menilai alternatif-alternatif pemecahan, Mendapatkan balikan.
1.      Pengetahuan siswa
Makin baik guru mengenal siswa makin besar kemungkinan guru mencegah pelanggaran disiplin. Sebaliknya anak yang frustasi karena merasa tidak mendapat perhatian guru dengan semestinya sangat mungkin terjadinya siswa tersebut melanggar disiplin sekolah. Setiap siswa pada dasarnya mempunyai daya atau tenaga untuk mengontrol dirinya. Siswa yang tidak diperhatikan orang tua dan gurunya kurang dapat mengontrol dirinya sendiri biasanya kurang menghargai otoritas dan mereka tidak menyukai dan membencinya. 
a)      Pengenalan terhadap mereka dan latar belakangnya merupakan usaha penanggulangan pelanggaran disiplin. Berbagai alat dapat digunakan, misalnya: “interest-inventory” merupakan cara sederhana yang dilakukan guru. Alat ini berupa sejumlah pertanyaan misalnya tentang buku yang disenangi, hoby, favorit, aktivitas yang dikerjakan siswa, acara yang disenangi dari siaran televisi, guru yang paling disenangi, dan sebagainya.
b)      “sosiogram” yang dibuat dengan maksud untuk melihat bagaimana persepsi para siswa dalam rangka hubungan sosio-psikologis dengan teman-temannya.   
c)       “feedback letter” dimana siswa diminta untuk membuat satu karangan atau satu surat tentang perasaan mereka terhadap sekolahnya; apa yang disukai pada saat pertama kali masuk sekolah, pada saat pelajaran berlangsung, pada saat istirahat, keadaan lingkungan sekolah, pada saat pulang sekolah dan sebagainya

2.      Melakukan tindakan korektif
Dalam kegiatan melakukan tindakan disiplin kelas, tindakan tepat dan segera dapat diperlukan. Dimensi tindakan merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan guru bila terjadi masalah pelanggaran disiplin. Guru yang bersangkutan dituntut untuk berbuat sesuatu dalam menghentikan perbuatan sesuai setepat mungkin. Guru harus segera mengingatkan siswa terhasdap peraturan dan tata tertib (yang dibuat dan diterapkan bersama) dan konsekuensinya, kemudian melaksanakan sanksi yang seharusnya berlaku. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memonitor efektivitas aturan tata tertib. Setelah jangka waktu tertentu guru bersama murid dapat meninjau kembali aturan sekolah tersebut untuk memodifikasi dan diperbaiki. Bagaimana cara melakukan dimensi tindakan ini, beberapa hal dibawah ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru. 

1)      Lakukan tindakan dan bukan ceramah
Bila ada seorang siswa melakukan tindakan yang dapat mengganggu kelas lakukan kegiatan menghentikan kegiatan tersebut secara tepat dan segera. Cara bertindak atau memberikan ceramah tentang kesalahan yang dibuat siswa pada saat itu akan membuat siswa malah menjadi bingung. Pesan-pesan non-verbal atau body languange, baik berupa isyarat tangan, bahu, kepala, alis, dan sebagainya dapat membantu dalam penegakkan disiplin kelas.
2)      Jangan tawar menawar (do not bargain)
Bila terjadi pelanggaran yang dilakukan seorang siswa dan melibatkan atau menyalahkan siswa lainnya guru harus segera melakukan tindakan untuk menghentikan gangguan tersebut. Tidak ada untungnya kalau pada saat itu guru membuka forum diskusi untuk membicarakan tentang peraturan dan mencari siapa yang bersalah. Sekali lagi segera hentikan penyimpangan tingkah laku siswa dengan tindakan.
3)      Gunakan “kontrol” kerja
Mungkin sekali banyak hal yang belum tercangkup dalam tata tertib terjadi dalam kelas. Kewajiban guru adalah mencoba menghindarkan hal tersebut dengan melakukan kontrol sosial. Misalnya dengan membuat ruangan tapal kuda sehingga guru dapat langsung berhadapan muka dengan para siswa, dan sekaligus dapat mengontrol tingkah laku mereka. Pendekatan dengan siswa sangat diperlukan karena kalau mereka merasa dekat dengan guru akan memperkecil kesempatan mereka untuk berbuat “nakal” dan melanggar tata tertib sekolah.
4)      Nyatakan peraturan dan konsekuensinya
Bila ada siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah, komunikasikan kembali apa aturan yang dilanggarnya secara jelas dan kemukakan akibatnya bila peraturan yang telah dibuat dan disepakati bersama itu dilanggar. Konsekuensi itu dilakukan secara bertahap dimulai dari peringatan, teguran, memberi tanda cek, di suruh menghadap kepala sekolah dan atau dilaporkan kepada orang tuanya tentang pelanggaran yang dilakukannya di sekolah. Bila ada tindakan siswa yang mengganggu suasana proses belajar mengajar, segera hentikan gangguan tersebut, kemudian usahakan memahami alasan mengapa siswa tersebut bertindak demikian. Kemudian kepadanya harapan kita sebagai guru dan teman-teman lain yang akan terganggu konsentrasinya dan nyatakan tingkah laku bagaimana yang diharapkan dari siswa yang bersangkutan. Tindakan guru hendaknya cukup tegas dan berwibawa dan hendaknya hindarkan hal-hal tindakan yang menyebabkan siswa yang menyebebkan siswa mendapat malu di depan teman-temannya.         











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
             Memelihara disiplin adalah suatu proses, yang terdiri dari serangkaian tahapan yang harus diperhatikan oleh para penegak disiplin. Adapun tahapannya yaitu sebagai berikut: pertama pencegahan, dimana para guru perlu menciptakan suasana kelas yang disiplin, ketetapan instruksional, dan perencanaan pendidikan yang disiplin. Kedua pemeliharaan disiplin, pada tahap ini guru perlu melakukan hubungan sosial emosi dengan peserta didik dalam menunjukkan perilaku disiplin kelas.
             Ketiga adanya campur tangan atau usaha guru dalam menangani perilaku peserta didik yang melanggar disiplin kelas dengan mempelajari segala akar permasalahannya dengan teknik-teknik yang berbasis psikologi pendidikan berupa pemberian sanksi.Keempat pengaturan perilaku peserta didik, dalam hal ini para guru perlu mengatur perilaku peserta didik yang menyimpang dari disiplin kelas dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang mendidik, persuasive dan demokratis agar peserta didik menyadari perlakuannya yang menyimpang dan kembali mematuhi disiplin kelas.

B.     Saran
             Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Tulisan ini dibuat sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang Tahapan Penanggulangan Disiplin Kelas. Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu yang dapat membantu untuk menanamkan pemahaman.
             Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). Disiplin Kelas. [Online]. Tersedia :  http://kumpulantugassaya.wordpress.com/2012/06/04/disiplin-kelas/. Diakses pada 27 Oktober 2014.
Rachman, Maman. (1998). Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Suhadinet. (2010). 8 Tips Manajemen dan Disiplin Kelas. [Online]. Tersedia :http://suhadinet.wordpress.com/2010/04/05/8-tips-manajemen-dan-disiplin-kelas/. Diakses pada 27 Oktober 2014.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masalah dalam Kelas dan Upaya Pemecahannya

TUGAS 8 KESIMPULAN HASIL   KELOMPOK 5 MENAJEMEN KELAS DI SD Masalah dalam   Kelas dan Upaya Pemecahannya Oleh : Reni Amrita 1620197 DOSEN PEMBIMBING: Yessi Rifmasari, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ADZKIA PADANG 2019 BAB 1 PENDAHULUAN A.     Latar bebalakang Dalam menangani tugasnya, guru-guru sering menghadapi permasalahan dengan kegiatan-kegiatan didalam kelasnya. Baik itu yang menyangkut pengajaran atau pun yang menyangkut pengelolaan kelas. Oleh karena itu, guru-guru harus mampu membedakan permasalahan itu dan menemukan pemecahannya secara tepat sehingga dapat tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh siswa-siswa yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa siswa-siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata normal, pandai atau cerdas. Kelas adalah tempat berlangsungnya pembelajaran y

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS

TUGAS 7 KESIMPULAN HASIL   KELOMPOK 4 MENAJEMEN KELAS DI SD PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS Oleh : Reni Amrita 1620197 DOSEN PEMBIMBING: Yessi Rifmasari, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ADZKIA PADANG 2019 BAB 1 PENDAHULUAN A.     Latar bebalakang Prinsip-prinsip dasar dalam mengajar siswa sangat diperlukan oleh guru agar interaksi antara guru dan siswa bisa berjalan dengan baik dan siswa tidak merasa tertekan saat belajar sehingga pelajaran dapat ditangkap secara maksimal. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan proses pembelajaran saja, melainkan juga ditentukan oleh prinsip-prinsip dalam manajemen kelas. Prinsip-prinsip manajemen kelas mengandung pengertian yaitu, proses pengelolaan kelas untuk menciptakan suasana dan kondisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif (Rachman, 1999:11). Pengelolaa