TUGAS 3
MENAJEMEN
KELAS DI SD
MENAJEMEN
KELAS

Oleh :
Reni
Amrita
1620197
DOSEN PEMBIMBING:
Yessi
Rifmasari, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
ADZKIA PADANG
2019
MENAJEMEN
PEMBELAJARAN
A. Konsep
Menajemen Kelas
Manajemen kelas berasal dari dua
kata, yaitu manajemen dan kelas manajemen berasal dari kata bahasa inggris,
yaitu management, yang dapat diterjemakan menjadi pengelolaan, berarti proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (Mulyadi, 2009 : 2
dalam Munawwaroh, 2012:10). Sementara itu, stroner (1992:8 dalam Suryana
2006:28). berpendapat bahwa manajemen
merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasiyang telah ditetapkan. Dari beberapa
pendapat di atas, dapat dikatakan jika manajemen merupakan suatu kemampuan
untuk mengelola, mengorganisasi, dan mengarahkan sumber daya dengan tujuan
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Kelas bukanlah
sekedar sekumpulan anak yang melakukan kegiatan belajar di bawah tanggung
jawab guru dan semata-mata dibatasi oleh keempat dinding & tembok pembatas.
Kelas sesungguhnya merupakan lingkungan yang kompleks dan berbagai peristiwa
bisa terjadi. Kelas adalah suatu kelompok manusia yang melakukan belajar
bersama dengan mendapat pengajaran dari seorang guru ( Munawwaroh, 2012 : 10 ).
Menutut Thoifuri dalam bukunya:”menjadi guru inisiator”
bahwa, manajemen kelas adalah tindakan proaktif dengan menciptakan lingkungan
kelas adalah tindakan interaktif antara guru dengan siswa, dan atau siswa
dengan siswa sebagai perwujudan manajemen pendidikan nasional dan manajemen
sekolah.
B. Tujuan
Menajemen Kelas
Broppy (1988
dalam Jones, 2012: 16) mengatakan jika manajemen kelas yang baik bukan hanya
secara tidak langsung dapat bekerja sama dengan siswa dalam mengurangi perilaku
penyimpangan dan dapat menangani secara efektif ketika perilaku tersebut
terjadi, tetapi juga menopang kegiatan akademik yang bermanfaat
Manajemen kelas
pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektiftas dan efisiensi dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan
pengelolaan sosio-emosional merupakan bagian dalam pencapaian tujuan
pembelajaran dan belajar siswa (Munawwaroh, 2012:16). Sedangkan Arikunto (dalam
Rofiq. 2009: 13) berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas adalah agar
setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Usman (1995: 10)
berpendapat bahwa tujuan dari manajemen kelas ada dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum manajemen kelas adalah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai
hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan
siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh
hasil yang diharapkan.
Tujuan manajemen
kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan
belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dam kelas.
Dengan adanya fasilitas yang tersedia itu akan memungkinkan siswa :
a. Belajar
dan bekerja
b. Terciptanya
suasana disiplin
c.
Perkembangan intelektual, emosional, dan
sikap serta apresiasi pada siswa
Allan C.
Orriesstein, Daniel V. Levinne, mengatakan dalam bukunya An Introduction
to the Foundations of Educations, tentang arti sebuah tujuan dikatakannya:
“Aims are important guides in educations, although they cannot be directly or
evaluated; they are statements that cannot a desired and valued competency, a
theme or concern that applied to education in general”.
Artinya: “Tujuan
adalah petunjuk yang penting dalam pendidikan walaupun mereka secara langsung
tidak dapat diamati dan dievaluasi; mereka membuat pernyataan yang mengandung
keinginan dan kompetensi, tema atau soal tersebut merupakan pemahaman penerapan
di dalam pendidikan secara umum”.
C. Proses
Manajemen Kelas
1.
Tahap pra pembelajaran
Pada
tahap ini langkah-langkah yang perlu di tempuh adalah sebagai berikut:
a.
Menganalisis
materi belajar yang tersedia dengan mempertimbangkan aspek ruang lingkup
(scope) dan urutan (sequence) materi dikaitkan dengan tujuan belajar dan dampak
iring (nurturant effect) yang hendak dicapai.
b.
Menganalisis
potensi, pengalaman, dan kebutuhan peserta didik dikaitkan dengan tujuan yang
hendak di capai dan materi yang harus dikuasai peserta didik
c.
Menganalisis
jenis kecekapan hidup yang dapat dipelajari secara langsung maupun tidak
langsung dari setiap materi belajar yang akan disajikan sesuai dengan ruang
lingkup dan urutan ,ateri belajar yang tersedia.
d.
Menganalisis
sumber-sumber belajar dan fasilitas pembelajaran yang tersedia atau yang dapat
disediakan untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajran yang akan
dilaksanakan Berdasarkan langkah-langkah tersebut, selanjutnya disusun program
pembelajaran untuk waktu tertentu
2.
Tahap pelaksanaan pembelajaran
Langkah-langkah
yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran meliputi
rangkaian kegiatan sebagai berikut:
a.
Membuka
kegiatan pembelajaran melalui appersepsi, yaitu mengaitkan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang sudah dipelajari sebelumnya
maupun dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah dimiliki peserta didik
b.
Menjelaskan
program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik, yaitu menginformasikan
tujuan dan program pembelajran yang dirancang guru pada tahap pra pembelajaran
c.
Mengorganisasikan pelaksanaan
kegiatan belajar peserta didik, termasuk mengatur waktu yang dibutuhkan untuk
kegiatan pembelajaran maupun mengirganisasikan peserta didik dalam
pembelajarannya (individual, kelompok dan klasikal).
d.
Penyajian bahan belajar dengan
pendekatan yang sesuai (ekspositori,inkuiri, eksperimen, atau discovery)
e.
Memotivasi
kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan, penghargaan,
ataupun apresiasi terhadap perilaku belajar peserta didik
f.
Melakukan penyesuaian–penyesuaian
kegiatan belajar peserta didik berdasarkan analisis kondisi pembelajaran yang
terjadi, agar kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan peserta didik.
3.
Tahap penilaian pembelajaran
Langkah-langkah
kegiatan yang harus dilakukan guru dalam penilaian proses pembelajaran meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Melakukan
penilaian terhadap proses belajar yang dilakukan peserta didiksesuai
dengan prosedur yang dirancang semula
b.
Melakukan penilaian terhadap hasil
belajar yang dicapai peserta didik untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan
pembelajaran yang ditetapkan serta dampak iringnya .
c.
Menganalisis
hasil penilaian terhadap proses hasil belajar peserta didik dikaitkan dengan
tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapakan
d.
Menggunakan hasil analisis
terhadap penilaian proses dan hasil belajar peserta didik sebagai referensi
peningkatan kualitas proses pembelajaran yang akan dilaksanakan mendatang.JUS
RIM. SPI (2003), online
Tugas guru menjadi lebih terarah bila guru dapat mengelola
kelasnya dengan baik dan tepat,kegiatan manajemen kelas atau pengelolaan kelas
adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh guru sebelum melaksnakan Proses
Belajar Mengajar (PBM).
Guru adalah merupakan ujung tombak, penentu pencapaian
tujuan pendidikan untuk itu, guru harus memiliki dedikasi yang tinggi,
pengetahuan yang dalam tentang ilmu kependidikan, cerdas menentukan tindakan
yang tepat terhadap stiap permasalahan pendidikan yang dihadapinya, selain itu,
seorang guru cerdas pula dalam menentukan dan mengembangkan Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), merumuskan indicator dan mengembangkan indicator
menjadi tujuan pembelajaran, mampu memilih model pembelajaran inovatif,
menganalisi materi, memilih media yang tepat, sebagai alat bantu guru untuk
menyampaikan pembelajaran, merumuskan evaluasi pembelajaran untuk mengukur
keberhasilannya dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Kegiatan yang dilakukan guru di atas, berwujud RPP sebagai
pedoman guru dalam melaksanakan PBM yang lebih terarah dan sistematis untuk
mencapai tujuan pendidikan yang optimal
D. Strategi
Manajemen Kelas
1.
Pengaturan atau Pengkondisian Fisik
a)
Ruang tempat berlangsungnya proses
belajar mengajar
Hendaknya
siswa dapat bergerak leluasa pada saat melakukan aktivitas.
b) Tempat
duduk
Pilihlah
tempat duduk yang sesuai dengan postur tubuh anak didik sehingga anak didik
dapat belajar dengan baik dan tenang.
Ada beberapa formasi tempat duduk yang dapat digunakan
sesuai kebutuhan, yaitu :
1. Posisi berhadapan
2. Posisi setengah lingkaran
3. Posisi berbaris kebelakang.
c)
Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi
ini harus menjamin kesehatan peserta didik. Suhu ventilasi dan penerangan
adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman.
d) Pengaturan
penyimpanan barang
Barang-barang
hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan
akan digunakan lagi bagi kepentingan belajar.
e)
Penataan
Keindahan dan Kebersihan Kelas
a.
Hiasan
dinding
b.
Penempatan
lemari : untuk buku di depan dan alat-alat peraga di belakang.
c.
Pemeliharaan
kebersihan : siswa bergiliran membersihkan kelas, guru memerikssa kebersihan
dan ketertiban kelas.
2. Pengaturan
peserta didik
a. Postur
tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang.
b. Anak
didik yang mengalami gangguna penglihatan atau pendengaran sebaiknya
ditempatkan di depan.
c. Anak
didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
d. Anak
didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik pendiam.
e.
Anak didik yang gemar membuat keributan
dan mengganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepad dari pengawasan
guru.
Pengelompokan
dillihat dari segi waktu, kecepatan dan sifat-sifatnya.
a. Waktu : kelompok jangka pendek dan kelompok jangka
panjang.
b.
Kecepatan
: kelompok anak cepat dan kelompok anak lambat.
c.
Sifat
:
1)
Kelompok
untuk mengatasi alat pelajaran.
2)
Kelompok
atas dasar inteligensia individual.
3)
Kelompok
atas dasar minat individual.
4)
Kelompok
untuk memperbesar partisipasi.
5)
Kelompok
untuk pembagian pekerjaan.
6)
Kelompok
untuk belajar secara efisien menuju suatu tujuan.
3.
Menentukan Kondisi Kelas Yang Diinginkan
Langkah pertama
dalam proses manajemen kelas yang efektif adalah menentukan kondisi kelas yang
ideal. Guru perlu mengetahui dengan jelas dan mendalam tentang kondisi-kondisi
yang menurut penelitiannya akan memungkinkan mengajar secara efektif. Di
samping itu guru hendaknya menyadari perlunya terus menerus menilai manfaat
pemahamannya dan mengubahnya apabila keadaan sesuai adalah:
a.
Guru tidak memandang kelas semata-mata
hanya sebagai reaksi atas masalah yang timbul.
b.
Guru akan memilih seperangkat
tujuan yang mengarahkan upayanya dan menjadi tolak ukur penilaian
atas hasil upayanya.
4.
Menganalisis
kondisi kelas yang nyata
Setelah
menentukan kondisi kelas yang di inginkan, guru selanjutnya menganalisis
keadaan yang ada yakni membandingkan keadaan yang nyata dengan keadaan yang di
harapkan kemudian menentukan kondisi dengan keadaan yang diharapkan,
dengan demikian kondisi ini memungkinkan guru mengetahui :
a.
Kesenjangan antara kondisi sekarang
dengan yang di harapkan kemudian menentikan kondisi yang perlu di perhatiakan
segera dan mana yang dapat diselesaikan kemudian, dan mana yang memerlukan
pemantauan.
b.
Masalah yang mungkin terjadi yakni
kesenjangan yang mungkin timbul jika guru gagal mengambil tindakan pemecahan.
c.
Kondisi sekarang yang perlu dipelihara
dan dipertahankan karena dianggap sudah baik.
Guru yang efektif adalah guru yang
menguasai berbagai strategi manajerial yang terkandung dalam berbagai
pendekatan manajemen kelas dan mampu memilih serta menggunakan strategi yang
paling sesuai dalam situasi tertentu yang telah di analisis sebelumnya,proses
pemilihan ini dapat di anggap suatu kerja komputer, guru memeriksa
strategi-strategi yang tersimpan dalam sel-sel computer dan memilih stretegi
yang memberikan harapan untuk meningkatkan kondisi yang dianggap sesuai.
Dalam tahap ini guru menilai
efektifitas pengelolaannya artinya dari waktu ke waktu guru harus menilai
sejauh mana keberhsilan memelihara dan menciptakan kondisi yang sesuai. Proses
penilaian ini memusatkan perhatian kepada dua perangkat perilaku. Perilaku
pertama adalah perilaku guru dalam arti sejauh mana guru telah menggunakan
perilaku manajemen yang di rencanakan akan dilakukan. Perilaku kedua adalah
perilaku peserta didik, yaitu sejauh mana pesrta didik berperilaku yang sesuai.
Yakni apakah mereka telah melakukan apa-apa yang di harapkan untuk di lakukan.
DAFTAR RUJUKAN
Allan C. Ornstein,
Daniel V. Levinne, An Introduction
to the Foundations of Educations, Edisi III (Boston: Hougthon Mifflin
Company, 1984), h. 446.
Jones, Vern, dan
Louise. 2012. Manajemen Kelas
Komprehensif, Edisi Ke-9. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Munawwaroh, Madinatul.
2012. Manajemen Kelas dalam Meningkatkan
Efektifitas Pembelajaran PAI di SMP NU Karang Anyar Indramayu Jawa Barat
(Online). (http://digilip.uin-suka.ac.id/10102/1/BAB%201%201V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf).
Diakses 6 Februari 2016.
Yusuf, Musfirotun. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta
: Gama MediaYogyakarta.
Bagaimana Cara menata ruangan kelas dengan indah
BalasHapusYaitu dengan merapikan semua benda yang ada di dalam ruangan kelas, guru bisa mengajak siswa bersama sama mendekorasinya. Dengan begitu siswa bisa berkarya menciptakan kondisi kelas menjadi berwarna dan indah.
HapusArtikel ini bermanfaat dan dpat dijadikan acuan
BalasHapusAlhamdulillah... Terimakasih kak
HapusSangat bermanfaat sekali kk
BalasHapusAlhamdulillah dek
HapusSangat bermanfaat
BalasHapusMakasih kak
Hapustempat duduk yang bagaimanakah yang bagus untuk anak kls rendah
BalasHapus