TUGAS
13
KESIMPULAN
HASIL KELOMPOK 10
MENAJEMEN
KELAS DI SD
Menciptakan suasana kelas yang efektif

Oleh :
Reni
Amrita
1620197
DOSEN
PEMBIMBING:
Yessi
Rifmasari, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ADZKIA PADANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Rumusan
Masalah
Dalam
pembelajaran siswa sering mengalami kejenuhan, guru hendaknya dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif dan menyenanakan bagi siswanya
dengan menggunakan metode-metode yang bervariasi. Sekolah sebagai tempat
belajar bagi siswa juga harus dapat menciptakan suatu suasana yang baik
khususnya di dalam kelas.Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa.
Ini berarti bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan siswa belajar.
Salah satu faktor internal adalah kejenuhan yang dialami siswa saat belajar.
Seorang guru hendaknya bisa menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi peserta didiknya agar tercapainya tujuan
pembelajaran.
Masalah-masalah
yang dialami oleh siswa apabila tidak segera di atasi tentunya
akan menghambat proses belajar siswa dan akan berdampak pada pencapaian
tujuan dari belajar tersebut. Siswa akan berhasil dalam proses belajar apabila
siswa itu tidak mempunyai masalah yang dapat mempengaruhi proses belajarnya.
Jika terdapat siswa yang mempunyai masalah dan permasalahan siswa tersebut
tidak segera ditemukan solusinya, siswa akan mengalami kegagalan atau kesulitan
belajar yang dapat mengakibatkan rendah prestasinya/tidak lulus, rendahnya
prestasi belajar, minat belajar atau tidak dapat melanjutkan
belajar. Untuk itu, sebagai seorang guru ataupun pendidik kita harus
mengetahui kondisi siswa agar tercipta proses pembelajaran yang baik dan
kondusif.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana cara menciptakan suasana kelas
yang efektif?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Mengetahui cara menciptakan suasana
kelas yang efektif
Menciptakan suasana kelas yang
efektif
A. Kondisi
belajar yang Efektif
Siswa dapat
belajar dengan baik dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dalam kondisi yang
merangsang untuk belajar. Madri M. dan Rosmawati menulis, bahwa terjadinya
proses pembelajaran itu ditandai dengan dua hal yaitu : (1) siswa menunjukkan
keaktifan, seperti tampak dalam jumlah curahan waktunya untuk melaksanakan
tugas ajar, (2) terjadi perubahan perilaku yang selaras dengan tujuan
pengajaran yang diharapkan.
Untuk
menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar, maka diperlukan
pengorganisasian kelas yang memadai. Dalam hal ini akan diuraikan beberapa
suasana yang efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran:
1. Suasana
Belajar yang Menyenangkan
2. Suasana
Bebas
3. Pemilihan
Media Pengajaran dan Metode yang Sesuai
4. Melibatkan siswa secara aktif
5. Menarik minat dan perhatian siswa
6. Membangkitkan motivasi siswa
7. Memberikan pelayanan individu siswa
B. Suasana
Pembelajaran Yang Menyenangkan
Dalam suatu
pembelajaran IPA tentang cahaya dan lensa Bu Murti (hasil observasi langsung di
kelas V) tidak menggunakan buku paket IPA SD tetapi mencoba membantu pemahaman
murid tentang cahaya dan lensa dengan mengajak mereka melakukan kegiatan
sendiri menggunakan peralatan yang setiap hari ditemui di sekitar mereka. Bu
Murti membawa berbagai jenis kacamata yang dibelinya dari tukang loak. Dia juga
membawa lilin. Siswa juga diminta membawa kacamata bekas ayah, ibu atau kakak
mereka. Dia membagikan kaca mata dan lilin itu ke muridnya dan menyuruh mereka
memeriksa kacamata itu dan mencoba melakukan apa saja dengan kaca mata dan
lilin. Sesudah itu dia mengumpulkan murid-murid dan meminta mereka menceritakan
apa yang mereka temukan dan seterusnya. Hasilnya siswa tidak merasa bosan dan
sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Tiga
contoh di atas, betul-betul sudah dilakukan dan menunjukan hasil yang baik. Hal
ini menunjukkan bahwa belajar menjadi efektif dan menyenangkan jika dilakukan
dalam suasana yang santai dan melibatkan murid secara aktif. Guru tidak
berperan sebagai figur yang memaksakan kehendaknya untuk dituruti murid tetapi
lebih sebagai teman bermain serta teman yang memahami dan selalu memotivasi
mereka. Tidak hanya murid yang merasa senang dalam pembelajaran seperti yang
dicontohkan di atas, tetapi gurupun akan mengalami bahwa mengajar itu sangat
menyenangkan. Gurupun akan dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan
sunguh-sungguh karena dia menyenangi profesinya sebagai guru.
Dari berbagai
contoh diatas, apabila kita sebagai guru dapat melaksanakan dan
mengembangkan yang lebih kreatif dapat mencipatakan suatu pembelajaran dikelas
lebih hidup dan bermakana. Lagipula dapat dilaksanakan dengan rasa penuh
disiplin, tanggungjawab, dedikasi serta loyalitas yang tinggi , tidak mustahil
akan tercipta Sumber Daya Manusia ( SDM) Indonesia yang handal dan mampu
berkompetatif dengan bangsa-bangsa didunia ini dalam rangka menyongsong Era
Globalisasi 2012.
Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan:
1. Ciptakan
iklim yang nyaman buat anak didik Anda
Iklim yang
nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar
siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan,
sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai
pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain
yang akan mengejek ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan
bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal
daripada hanya diam mendengarkan.
2. Dengarkan
dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda.
Jika siswa Anda
mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya. Meski
sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa
diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk
memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar,
membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat
siswa merasa sedang ingin didengarkan.
3. Jangan
ragu memberikan pujian kepada siswa
Anda juga bisa
mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik Anda.
Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu
bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.
4. Beri
pertanyaan yang mudah dijawab
Jika hal di atas
belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau pertanyaan,
giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak didik
Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu dijawab
oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk
berbicara. Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah
berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan.
5. Biarkan
siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai
Minta agar para
siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga, ia akan
mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan para
siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan
jawaban "ya" atau "tidak".
6. Controlling
Kontrol para siswa dengan alat kontrol
yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang
biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika Anda menemukan beberapa siswa yang
tingkat partisipasinya dalam kelas sangat kurang, maka ajak ia berkomunikasi
secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia akan merasa percaya diri. Selain itu,
jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan kurang percaya yang menjadikannya
diam selama kelas berlangsung, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia
tugas yang bisa membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato
dalam kelas.
Selain itu,
keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan belajar bagi
siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai dan siswa akan
lebih mudah menangkap pelajaran. Siswa tidak akan merasa sungkan bertanya jika
mereka tidak mengerti karena salah satu jalan membuat siswa cepat mengerti
adalah dengan cara bertanya. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik yang lain.
Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan
kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan
diterima oleh peserta didik. Penguasaan terhadap semua ketrampilan mengajar di
atas harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis,
misalnya melalui pembelajaran mikro.
Seluruh sekolah
yang bertaraf nasional dan internasional, jumlah siswa dibatasi dalam setiap
kelas maksimal 32 siswa.
Hal ini
ditetapkan agar guru bisa lebih mudah memberikan pelajaran dengan baik dan
siswa juga akan mudah menangkap yang nantinya akan mendapatkan hasil yang baik
pula.
Selain itu juga
bagian sarana dan prasarana disekolah akan lebih mudah menyediakan alat
praktikum sesuai dengan jumlah siswa seperti komputer, alat praktik IPA,
peralatan olahraga, labor bahasa dan lain-lain. Dan juga guru menyampaikan
materi pembelajaran dikelas dengan menggunakan alat multimedia. Bagi guru yang
kreatif mereka membuat animasi karikatur dalam pembelajaran sehingga siswa
tidak merasa jenuh. Bagian kurikulum juga harus memikirkan bagaimana agar siswa
juga dapat menerima pembelajaran dengan baik dengan cara menyusun jadwal
pelajaran dengan rapi. Dalam satu hari siswa jangan diberikan pelajaran yang
berumus, harus diselingi dengan mata pelajaran yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana serta upaya
pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu melaksanakan proses
pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk menciptakan suasana dan
kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya factor factor pendukung
tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas
dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta
didik.
Upaya-upaya yang tersebut merupakan usaha dalam
menciptakan sekaligus memelihara kondisi dan suasana belajar yang kondusif,
optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif
sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan maksimal. Jika pembelajaran
tidak berjalan dengan efektif dan tidak menyenangkan bagi peserta didik,
peserta didik akan mengalami kejenuhan dalam belajar, guru
henadaknya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didiknya. Agar pesrta didik tidak
mengalami kejenuhan dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat berjalan
seperti yang di harapkan.
B.
Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan.
Tulisan ini dibuat sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang Menciptakan
suasana kelas yang efektif.
Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu yang dapat membantu untuk menanamkan
pemahaman.
Kritik dan
saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen mata kuliah
yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Slameto.
1995. Belajar dan Faktor - Faktor Belajar yang Mempengaruhi. Jakarta.
rineka cipta.
Sri
Esti Wuryani Djiwandono. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Departemen
Pendidikan Nasional.2003 Kegiatan Belajar Mengajar
Yang Efektif.Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.
Brmnfaat skli
BalasHapusAlhamdulillah semoga bisa membantu.
HapusTerimakasih telah menambah wawasan saya👍
BalasHapusAlhamdulillah
HapusSangat bermanfaat
BalasHapusSyukurlah kak
Hapusbagaimanakah cara menciptakan pembelajaran agar menyenangkan?
BalasHapus