TUGAS
6
KESIMPULAN
HASIL KELOMPOK 3
MENAJEMEN
KELAS DI SD
PENDEKATAN
DALAM MANAJEMEN KELAS

Oleh :
Reni
Amrita
1620197
DOSEN
PEMBIMBING:
Yessi
Rifmasari, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
ADZKIA PADANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
bebalakang
Pendekatan pembelajaran diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam dalam proses pembelajaran yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat umum.
Adapun pendekatan merupakan unsur penting yang harus dikuasai pengajar sebelum
mempersiapkan perencanaan . Peran guru pada pada kegiatan belajar siswa sangat
menentukan prestasi siswa, pada pembahasan pengelolaan kelas yang lalu
menekankan sangat pentingnya pengelolaan kelas khususnya dalam menciptakan
suasana pembelajaran yang menarik. Kegagalan seorang guru mencapai tujuan
pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas.
Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak
sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Karena itu,
pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai dalam
rangka proses pembelajaran. Karena itu setiap guru dituntut memiliki kemampuan
dalam mengelola kelas.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian pendekatan dalam manajemen kelas?
2.
Jelaskanlah sikap guru dalam manajemen kelas?
3.
Bagaimanakah peran guru dalam manajemen kelas?
4.
Sebutkan dan jelaskanlah macam-macam pendekatan dalam
manajemen kelas?
C. Tujuan Masalah
1.
Memahami pengertian pendekatan manajemen kelas
2.
Mengetahui sikap guru dalam manajemen kelas
3.
Memahami peran guru dalam manajemen kelas
4. Memahami
macam-macam pendekatan dalam manajemen kelas
PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS
A.
Pengertian Pendekatan Dalam Manajemen Kelas
Pendekatan pembelajaran diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam dalam proses pembelajaran yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat umum.
Adapun pendekatan merupakan unsur penting yang harus dikuasai pengajar sebelum
mempersiapkan perencanaan .
Sebagai pekerja profesional,
seorang guru harus mendalami kerangka acuan pendekatan-pendekatan kelas, sebab
didalam penggunaannya ia harus terlebih dahulu meyakinkan bahwa pendekatan yang
dipilihnya untuk menangani sesuatu kasus pengelolan kelas merupakan alternatif
yang terbaik sesuai dengan hakikat masalahnya. Artinya seorang guru terlebih
dahulu harus menetapkan bahwa penggunaan sesuatu pendekatan memang cocok dengan
hakikat masalah yang ingin ditanggulangi. Ini tentu tidak dimaksudkan
mengatakan bahwa seorang guru akan berhasil baik setiap kali menangani kasus
pengelolaan kelas. Sebaliknnya, keprofesionalan cara kerja seorang guru adalah
demikian sehingga apabila alternatif tindakannya yang pertama tidak memberikan
hasil sebagaimana yang diharapkan, maka ia masih mampu melakukan analisis ulang
terhadap situasi untuk kemudian tiba pada alternatif pendekat yang kedua dan
seterusnya.
B.
Sikap Guru dalam Manajemen Kelas
Sikap guru dalam menghadapi persoalan
baik dalam menghadapi anak didik, teman-teman sesama guru, dan sekolah itu
sendiri akan dilihat, diamati dan dinilai oleh pesertadidik.
Cara guru
berpakaian, berbicara, berjalan dan bergaul juga merupakan penampilan
kepribadian yang lain, yang mempunyai pengaruh terhadap peserta didik. Termasuk
pula dalam masalahan kepribadian guru itu, sikap dan pandangan terhadap
fungsinya bagi peserta didik. Apakah ia sebagai pemimpin, menyuruh, memerintan
dan mengendalikan? Sedangkan peserta didik didik adalah yang dipimpin harus
patuh menurut dan menerima. Ataukah ia sebagai pembimbing yang mengerti dan
menyiapkan suasana bagi peserta didik, ia hidup dan ikut aktif dalam
kegiatannya.Guru merupakan figur pengganti orang tua bagi anak-anak di sekolah,
yang memberikan andil yang besar dalam tumbuh kembang mereka. Guru akan
memberikan perlindungan, pengajaran dan kebiasaan-kebiasaan baru yang
mendukung. Berikut adalah beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang
guru:
1. Tegas
Berwibawa (positif)
Sikap tegas dan berwibawa sangat dibutuhkan seorang
guru. Guru adalah seorang pendidik, tidak hanya sebagai penyampai materi saja.
Guru juga menjadikan peserta didik pintar dan harus berkepribadian baik. Dalam
bersikap pun guru harus tegas karena jika tidak, akan disepelekan oleh peserta
didiknya.
2. Memberi
Contoh dengan Tindakan (disiplin)
Seorang guru mengajar dengan metode ceramah saja
tidaklah cukup. Baik itu dalam menyampaikan materi atau mendidik perilaku
peserta didik. Kalau ceramah saja akan sulit diingat, ada yang mengatakan
"masuk telinga kanan, keluar telinga kiri". materinya sekadar
melewati telinga saja. Bagaimana mungkin sesuatu yang hendak ditanamkan akan
membekas dan mempengaruhi kehidupannya nanti.
3. Percaya
diri
Kewibawaan seorang guru akan runtuh ketika peserta
didik mendapati gurunya tidak memiliki kepercayaan diri yang baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari bagaimana ia mengkomunikasikan pelajarannya. Guru seperti
ini akan menyampaikan materi dengan penuh kebimbangan dan kurang meyakinkan.
Padahal dalam menyampaikan ilmu, seorang guru harus dapat meyakinkan anak
didiknya. Jika seorang guru menyampaikan materi dengan penuh percaya diri, maka
peserta didik akan percaya diri pula, mengikuti gurunya. Energi positif yang
dibawa guru akan mempengaruhi peserta didik, karena emosi akan mempengaruhi
satu sama lain.
4. Konsisten
Konsisten adalah sikap yang dituntut untuk tidak
berubah-ubah atau plin plan. Guru yang selalu berubah-ubah dalam membuat aturan
akan mengurangi rasa hormat para peserta didiknya. Apabila seorang guru akan
menerapkan disiplin positif, guru hendaknya menerapkan aturan yang sudah dibuat
dan memberlakukan konsekuensi negatif bagi yang melanggarnya.
5. Memahami
Kejiwaan Peserta Didik
Seorang guru ibarat seorang dokter. Untuk mengobati yang
sakit, maka deperlukan dokter yang mengerti jenis penyakit yang diderita serta
cara-cara mengobatinya. Begitu pula dengan seorang guru, dalam mengobati jiwa
anak didiknya, membentuk akhlak yang baik. Untuk itu dibutuhkan pendidik yang
mengerti akan sifat dasar jiwa manusia, kelemahan dan cara mengobatinya.
C.
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Salah satu tugas guru sebagai
pendidik di sekolah adalah sebagai menajer. Seorang guru harus mampu memimpin
kelasnya agar tercipta pembelajaran yang optimal. Fasilitas dan kondisi kelas
merupakan salah satu factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut
Padmono (2011, 23) fasilitas kelas (instrumental in put) berkaitan erat dengan
terciptanya lingkungan belajar (environmental in put) kondusif sehingga murid
dengan senang dan sukarela belajar. Penataan fasilitas dapat menjadi pendorong
jika diorganisir secara baik. Di sinilah peran guru SD dapat terlihat, adapun
peran guru dalam memenej kelas agar tercipta pembelajaran yang
efektif sebagai berikut:
1.
Peran guru dalam pengorganisasian kelas
Organisasi
kelas yang tepat akan mendorong terciptanya kondisi belajar yang kondusif.
Pengorganisasian kelas ini pada dasarnya bersifat lokal, artinya organisasi
kelas tergantung guru, kelas, murid, lingkungan kelas, besar ruangan,
penerangan, suhu, dan sebagainya. Kita ketahui pada saat ini penataan kelas
secara tradisional yang menempatkan satu meja guru berhadapan dengan meja kursi
siswa. Kelas yang ditata secara tradisional tersebut menempatkan guru sebagai
pusat kegiatan dan sentra perhatian murid tampak sebagai objek pengajaran bukan
sebagai subjek yang belajar. Akibatnya aktivitas sebagian besar dilakukan guru
sedang murid hanya pasif menerima.
2.
Peran guru dalam pengaturan tempat duduk
Penataan
kelas sebagaimana diuraikan pada pengorganisasian kelas ditata fleksibel yang
mudah diubah sesuai pembelajaran yang akan dikembangkan guru. Penataan tempat
duduk dapat berbentuk:
a) Seating
chart
Penempatan
murid dalam kelas dibuat suatu denah yang pada satu periode waktu tertentu
dapat diubah sesuai tuntunan pembelajaran yang sedang dikembangkan oleh guru,
sehingga perkembangan dan pertumbuhan murid tidak terganggu.
b) Melingkar
Model
duduk seperti ini dapat digunakan guru dalam pembelajaran diskusi kelompok,
sehingga ada modifikasi untuk menghilangkan kejenuhan siswa.
c) Tapal
kuda
Model
ini sesuai untuk melaksanakan diskusi
kelas yang dipimpin oleh guru atau ketua diskusi yang dipilih siswa. Diskusi
kelas akan meningkatkan keberanian dibanding keberanian yang hanya muncul pada
kelompok kecil.
3.
Peran guru dalam pengaturan alat-alat
pelajaran
Alat-alat
pelajaran dapat klasifikasikan menjadi beberapa kelompok, antara lain: Menurut
kedudukannya; alat pelajaran dibedakan atas permanen dan tidak permanen.
Permanen jika alat pelajaran tersebut diletakkan di kelas secara terus menerus,
misalnya: listrik, papan tulis, dan sebagainya. Alat pelajaran tidak permanen
atau yang bergerak (movable) yaitu alat pelajaran yang dapat dipindah,
misalnya: kursi, OHP, mesin-mesin, peta, dan sebagainya. Menurut fungsinya; a)
alat untuk menulis; kapur, papan tulis, pensil, dan lain-lain; b) alat-alat
lukis; jangka, meter, segitiga, buku.
4.
Peran guru dalam pemeliharaan keindahan
ruangan kelas
Motto
yang menyatakan “bersih adalah sehat dan rapi adalah indah” merupakan hal yang
tidak dapat dipungkiri. Setiap manusia memiliki cita rasa keindahan walaupun
derajat keindahannya berbeda. Keindahan akan memberikan rasa nyaman dan membuat
anak betah tinggal di tempat tersebut. Kelas yang diharapkan mengundang anak
untuk betah berada di dalamnya hendaknya dijaga kebersihan dan keindahannya.
5. Cahaya,
Ventilasi, Akustik dan Warna
Kelas yang terlalu terang atau terlalu gelap kurang
mendukung pembelajaran. Anak SD berada pada tahap perkembangan yang menentukan,
untuk itu menjaga kesehatan anak merupakan salah satu tugas managemen kelas
oleh guru (Suharsimi Arikunto, 1989: 77). Kelas harus cukup memiliki
ventilasi untuk pertukaran udara sehingga anak merasa sejuk dan nyaman tinggal
di kelas. Guru sering kurang menyadari ruangan yang terang tetapi jendela tidak
dibuka serta kurangnya ventilasi menjadikan suara guru bergema, akibatnya anak
kurang mampu memusatkan perhatian pendengarannya pada suara guru, sebab
terganggu oleh gema suara.
D.
Pendekatan dalam manajemen kelas
Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam
managemen kelas akan sangat dipengaruhi oleh pandangan guru tersebut terhadap
tingkah laku siswa, dan situasi kelas pada waktu seorang siswa melakukan
penyimpangan.Keharmonisan hubungan guru dan siswa,
tingginya kerjasama di antara siswa tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya
interaksi yang optimal tergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam
pengelolaan kelas. Menurut (Djamarah 2006:179) Pendekatan yang dipilih guru
senantiasa diselaraskan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
Macam-macam
Pendekatan dalam manajemen kelas:
1.
Otoriter / Kekuasaan yaitu pendekatan yang
menempatkan guru dalam peranan menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas
dengan menggunakan strategi pengendalian. Guru otoriter bertindak untuk
kepentingan siswa dengan menerapkan disiplin yang tegas.
2.
Intimidasi/ Ancaman yaitu penekanan
pendekatan yang memandang managemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku
siswa. Bentuk -bentuk intimidasi itu seperti
hukuman yang kasar, paksaan, ancaman, serta menyalahkan.
3.
Permisif Pengelolaan
pendekatan permisif disini diartikan sebagai suatu proses untuk membantu siswa
agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah meningkatkan
kebebasan peserta didik, sebab dengan itu akan membantu pertumbuhannya secara
wajar
4.
Resep/Buku masak Pendekatan buku
masak adalah pendekatan berbentuk rekomendasi berisi daftar hal yang harus
dilakuan oleh seorang guru apabila mengahadapi berbagai tipe masalah managemen
kelas tanpa banyak berfikir lagi. Pendekatan resep
ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang
harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua
masalah atau situasi yang terjadi di kelas.
5.
Instruksional Pendekatan instruksional adalah
pendekatan yang mendasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang
dan dilaksanakan dengan cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar masalah
manajerial kelas. Pendekatan ini berpendapat bahwa manajerial yang efektif
adalah hasil perencanaan pengajaran yang bermutu. Dengan demikian peranan guru
adalah merencanakan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai pekerja profesional, seorang guru harus
mendalami kerangka acuan pendekatan-pendekatan kelas, sebab didalam
penggunaannya ia harus terlebih dahulu meyakinkan bahwa pendekatan yang
dipilihnya untuk menangani sesuatu kasus pengelolan kelas merupakan alternatif
yang terbaik sesuai dengan hakikat masalahnya. Salah satu tugas guru sebagai
pendidik di sekolah adalah sebagai menajer. Seorang guru harus mampu memimpin
kelasnya agar tercipta pembelajaran yang optimal. Fasilitas dan kondisi kelas
merupakan salah satu factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan.
Tulisan ini dibuat sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang pendekatan
dalam manajemen kelas. Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu yang dapat
membantu untuk menanamkan pemahaman.
Kritik dan saran
sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen mata kuliah yang
telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila
ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Barry, M. Dahlan. Pius A., Kamus ilmiah Populer (Surabaya:Arkola,1994).
Rahman, Maman Managemen Kelas. (Muara
Bulian:2001)
Drajat Dzakiah, 1984, Kepribadian Guru, Jakarta:
Bulan Bintang
Kunandar, 2007, Guru Profesional, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Mudasir.2011. manajemen
kelas. Pekanbaru: zanafa publishing. Hlm 29-30 cetakan ke-1
Peran guru yang bagaimanakah yang tidak boleh ditinggalkan saat mengajar?
BalasHapusYaitu peran guru yang tidak menampakkan kelelahan diwajahnya. Dimana guru selalu tersenyum dan kelihatan senang juga iklas dimata peserta didiknya
BalasHapusBagaimana seorang guru selalu bersikap konsisten dalam proses belajar mengajar?
BalasHapusYang mana guru harus mencerminkan kekonsistennya kepada peserta didik dengan tidak menampakkan ke peserta didik jika gurunya ada masalah atau hal lainnya. Gurunya tetap tenang, tegar, dan bahagia dalam kondisi apapun.
Hapustolong jelaskan pendekatan resep pada proses pembelajaran?
BalasHapusMateri ny bagus
BalasHapus